Mina: Kota Tenda yang Hanya Ramai Saat Haji, Namun Tetap Relevan Sepanjang Zaman

Mina: Kota Tenda yang Hanya Ramai Saat Haji, Namun Tetap Relevan Sepanjang Zaman

Hampir sepanjang tahun Mina sunyi tanpa penghuni. Namun setiap 8 hingga 13 Zulhijah, kawasan ini kembali hidup dengan dukungan infrastruktur modern yang menjadi bukti pertemuan ibadah suci dengan teknologi masa kini.

Tahukah Anda? Hampir sepanjang tahun, Mina hanyalah lembah sunyi tanpa penghuni. Namun setiap 8 hingga 13 Zulhijah, kota tenda ini kembali ‘hidup’ luar biasa. Jutaan jemaah berkumpul di sini, merasakan bagaimana kemegahan ibadah haji berpadu dengan teknologi masa kini.

Terletak di lembah sempit di antara Makkah dan Muzdalifah, Mina bukan sekadar permukiman sementara. Inilah ‘kota spiritual’ yang berdenyut hanya beberapa hari dalam setahun. Pada puncak haji — mulai hari Tarwiah (8 Zulhijah) hingga hari-hari Tasyrik (10–13 Zulhijah) — Mina menjadi pusat ritual: bermalam, melontar jumrah, berkurban, hingga bercukur sebagai bagian dari rangkaian manasik. Lebih dari sekadar ritual, Mina adalah saksi sejarah sejak era Nabi Ibrahim AS yang masih terjaga hingga hari ini.

Kota Mina (Foto Saudi Press Agency)

Jika dulu Mina hanya ditutupi tenda seadanya dari kain, kayu, atau felt tanpa ventilasi maupun pendingin, kini Mina bertransformasi total. Dilaporkan Saudi Press Agency, lebih dari 100.000 tenda permanen berbahan fiberglass tahan panas dan api berdiri megah di lahan hampir 2,5 juta meter persegi. Setiap tenda dilengkapi pendingin udara dan penomoran blok, membuat setiap jemaah mudah menemukan tempat istirahat dengan nyaman dan aman.

Tidak hanya tenda modern, seluruh layanan logistik, akomodasi, kesehatan, hingga keamanan dikelola dengan sistem yang tertata rapi. Pusatnya adalah Jembatan Jamarat — struktur bertingkat sepanjang 950 meter yang dapat menampung lebih dari 300.000 orang per jam. Dengan jalur darurat, eskalator, kanopi peneduh, hingga sistem pemantauan berbasis AI, arus jutaan jemaah tetap terjaga lancar dan aman.

Menariknya, meski modernisasi terus berjalan, ruh Mina tak pernah berubah. Kota ini hanya berdenyut saat para tamu Allah datang dengan raga letih dan hati rindu ampunan-Nya. Di sini, nilai pengorbanan, kesetiaan, dan kepasrahan benar-benar terasa.

Begitu musim haji usai, tenda-tenda tetap berdiri, namun suasana kembali sunyi. Mina pun tertidur menanti panggilan haji berikutnya. Sisa waktu di luar musim haji, hanya jemaah umrah yang sekilas menziarahinya — itu pun hanya dari balik kendaraan.

Dibagikan :

Facebook
Twitter
WhatsApp

Mudah - Khusyuk - Terpecaya

Kantor Pusat

Jl. Dr Wahidin SH No.162, Randuagung, Kebomas, Gresik - Jawa Timur

Kantor Marketing

Graha Pena Officer Building, Gedung Utama Lantai 5, Unit 520 Jl. Jenderal A. Yani No. 88 Surabaya - Jawa Timur

Copyright © 2024 | Design by Idesegar.ku | developed by SyameerTech

Scroll to Top